Assalammualaikum sahabat penulis. Apa kabar semua..semoga sehat
selalu. Ini tulisanku tidak terlalu banyak, tetapi semoga siapa yang sempat
membaca dapat mengambil makna. Selamat membaca!!
Setiap orang pasti punya hidup yang berbeda, ada suka dan dukanya. Dalam
hal bercerita aku lebih suka menceritakan diriku sendiri sehingga dapat menjadi
pribadi yang lebih baik lagi. Baru baru ini aku berkumpul dengan orang-orang
yang ku kenal dalam suatu acara. Dari pertama aku datang mereka bertanya
kepadaku. Udah selesai kuliah ma? Serontak aku menjawab, nunggu wisuda lagi
bulan 2. Aku mulai menjawab satu persatu pertanyaan mereka yang akhir aku
ditanya sekarang kerja apa? Dimana? Gaji berapa. Aku menjawab aku kerja
biasa-biasa aja dan gaji yang itu lumayan bagiku. Salah satu mereka menjawab,
sedikit sekali?. Aku hanya menjawab aku bekerja untuk kepentingan wisudaku dan
untuk mengisi kegiatan menjelang wisuda.
(Munaqasah, 27 September 2017) Alhamudulillah S.I.Kom
Nah, dimulai pembicaraan itu kami saling menyambut kalimat
masing-masing. Semakin dalam aku menceritakan mengapa aku berkerja sekarang. Aku
mengatakan kalau aku butuh uang untuk biaya wisudaku dengan perincikan biaya
yang sangat banyak bagiku. Mereka hanya merespon, itu belum seberapa bagi
mereka karena mengatakan bahwa anakku lebih dari itu dan itu mahal dibandingkan
kamu. Sedikit dalam hati rasa bergejolak ingin marah, dan aku menjawab, orang
sepertiku itu banyak bagiku. Kenapa? Karena aku berusaha untuk mencari biaya
dari diriku sendiri, aku harus berkerja sekarang dengan penghasilan lumayan
bagiku sehingga aku bisa menghitung-menghitung sendiri apa yang ku perlukan. Ku
menjawab lagi, siapa yang mau membantuku itu diriku sendiri. Saudara-saudara
hanya bisa membantu sedikit.
Aku dari dulu memang tidak hidup berkucupan soal biaya-biaya
pendidikan. Tetapi semangat ingin bersekolah seperti orang lain selalu
menguasai diriku. Keluarga yang tak mampu bagiku bukanlah suatu pengahalang
untuk membuatku ingin maju. Walaupun kupunya saudara-saudara yang serba
kecukupan, mereka hanya sedikit bisa membantu. Kuliah jauh dari kampung tempat
tinggal sehinggaku dan saudaraku yang lain membutuhkan tempat tinggal yaitu rumah
saudaraku sendiri. Dan aku sangat bersyukur sekali kami disini dibantu walaupun
sebisa mereka.
Semenajak ibuku tiada, kami tak banyak mengharap dari siapapun. Kami
memilki seorang ayah yang sudah tuapun kami tidak bisa berharap banyak. sebelum
pendaftaran wisuda kemaren, aku menangis dari mana aku dapat biaya cetak
skripsiku. Bukan aku tak berusaha, aku berusaha sama teman-temanku untuk
meminjam. Yang kupinjam itu lebih sedikit dari berapa gajiku. Inilah alasanku
mengapa aku sangat marah dengan seseorang yang menyamakanku dengan hidup mereka
yang serba berkecukupan. Karena mereka hanya menampung tanpa rasanya susah
mendapat uang.
Dulu ketika SMA… aku ingin punya sebuah hp murah... aku mendulang
berbulan-bulan sampai ku dapat uang untuk membelinya. Alhamdulillah aku dapat
juga beli hp.
Dulu aku ingin punya laptop, aku harus menderes karet pulang
sekolah untuk mendapat uang dp dan melunasinya beberapa tahun walaupun itu
tetap dibantu. Alhamdulillah sampai sekarang aku dapat memakai laptop yang ku
dapatkan ketika kelas 2 SMA dulu.
So, kepada pembaca yang sempat membaca dan menemukan tulisanku ini
semoga menjadi orang yang sukses walaupun kisah kalian lebih pahit dariku,
karena aku merasa masih ada diluar sana yang lebih susah dariku.
Sekian dulu yah sahabat penulis, akhir kata cintailah diri sendiri..
terimakasih wassalam